Thursday, March 22, 2012

Selesaikan Masalah MU!! Part I

Hmm.. Masalah ya, kalau membahas tentang yang namanya "MASALAH" aku lumayan ngerti nih, abisnya aku tukang cari masalah juga sering menangani berbagai masalah. Walaupun belum terlalu profesional, yah tapi lumayan dah, pengalamannya banyak (maklum.. KM kelas..) yah..


Memecahkan Masalah Matematika
Masalah, dapat diartikan ke berbagai kata. Namun hampir semua orang yang mengalami dan menangani sebuah masalah mempunyai penanganan yang sama, yaitu, EMOSI.. Yah, Masalah tidak dapat pisah dari Emosi. Kalau sudah ada masalah dengan seseorang pasti bawaannya marah-marah terus. Nah 'marah-marah' itu adalah bentuk emosi. Kadang ada juga orang yang suka memukul-mukul bantal atau barang-barang disekitarnya karena kesal, itu juga merupakan pelampiasan emosi. Hmm.. Namun apabila menangani masalah dengan Emosi yang berlebihan, mungkin masalahnya bukannya selesai, malah makin merambat kemana-mana.
Misal: 
Kamu punya karyawan teladan, nah karyawan itu disuruh membuat laporan cash flow yayasan. Nah, si karyawan diberi waktu seminggu. Minggu depan sudah deadline-nya. Dan, ketika kamu sudah di tanggal deadline-nya,kamu menagih laporan cash flow dari si karyawan ketika waktu rapat, si karyawan malah lupa mengerjakan laporan cash flow. Dan kamu bereaksi dengan memarahi si karyawan habis-habisan. "Padahal saya sudah kasih kamu waktu satu minggu! kok kamu bisa lupa?!" atau "Kerjaan kamu apa aja sih?! Tugas kecil aja lupa! Gimana kalau dikasih yang besar!" atau "Kalau kamu begini terus kamu bisa saya pecat!" kamu memaki-maki si karyawan didepan para karyawan lainnya, tidak memberi waktu kepada si karyawan untuk membela diri dan langsung menyuruh si karyawan untuk keluar ruangan rapat. Hmm.. Gimana ya perasaan si karyawan..

Menurut psikologis, pasti reaksi si karyawan;
1. Malu
2. Bersalah
3. Merasa tidak dihargai (karena tidak diberi kesempatan untuk membela diri)
4. tentu saja EMOSI.. kesel, marah, yah.. gitu deh.. tau sendiri kan kalau kamu jadi si karyawannya??

Esoknya kamu bertemu dengan si karyawan, dan tiba-tiba si karyawan memaki-maki kamu. ia merasa tindakan kamu ketika memarhi si karyawan itu sangat tidak etis. kamu pun tersinggung dan malah menurunkan surat Penurunan Jabatan. semenjak saat itu dia dan kamu, menjadi tidak pernah bersapa. padahal dahulu sebelum kejadian itu terjadi, si karyawan dan kamu adalah sobat karib.

Suatu ketika kamu merasa kesepian karena tidak ada sobat karib yang seperti si karyawan. kamu pun pergi ke tempat si karyawan bekerja, dan meminta maaf. namun si karyawan tidak mau menerima permintaan maaf kamu..

Hmm.. Akibat marah yang berlebihan gini niih..

bersambung..

No comments

Post a Comment

If this post inspiring you, don't forget to tell me o k?

© mutiaraini
Maira Gall