Baru-baru ini aku membuat sebuah cerita pendek. Ide ini aku satukan dengan ide dari ibuku.. Thankyou so much mom! XD Di sini aku cuma mau ngasih liat penggalan ceritanya aja, kalo mau tahu lebih lanjut cek aja di SINI
5 Februari
Hari
itu aku mau menemui pak Jafar di ruangannya. kebetulan kalau mau kesana harus
menyebrangi lapangan. Aku membawa netbook serta setumpuk buku paket milik teman-teman
yang tadi dikumpulkan. Ketika melewati lapangan, terlihat banyak anak laki-laki
yang asik main basket. Di bagian punggir geng CECE alias cewe centil lagi rapat
sekaligus nontonin anak cowok yang lagi main basket.
BASKETBALL IN LOVE
5 Februari
Waktu sudah
menunjukkan pukul 16:30, aku segera bergegas memasuki ruangan osis untuk acara
rapat mingguan. Sudah dua minggu aku tidak berkutat dengan buku catatan
keacaraanku. Dan dua minggu yang lalu sudah, posisiku digantikan oleh seorang
calon anggota osis.
Bulan
kedua di tahun baru, banyak dari teman-temanku yang sudah membicarakan soal
hari valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Cokelat, bunga, boneka, dan
kencan telah mereka rencanakan.
"Pol,
lu ngga rencana buat bagi-bagi coklat?" tanya Vanya, salah satu teman
karibku.
Aku
menggeleng, "Rasanya sih nggak ada acara gitu di agenda gue.." Vanya
langsung menatapku lekat.
"Apa?!
lo masih waras kan?" Vanya mulai mengguncang-guncangkan badanku.
"Lah,
orang gue lagi ga suka-sukaan, masa harus maksa bagi-bagi sih? Lagipula dompet
lagi kering nih!"
"Minimal
kasih sama ketua mu tuuh.. itu dateng orangnya!" Vanya mulai
menyenggol-nyenggolku.
Harry,
ketua osis kami. ia memiliki wajah yang bisa dikatakan 'ganteng' dibandingkan
anggota osis cowok lainnya. karena hal itu dan juga posisinya Harry pasti
dielu-elukan oleh anak cewek satu sekolah, kecuali aku.
Sifatnya
sangat-sangat buruk di mataku. Tatapan dingin, tawa sinis, dan keegoisannya
terasa sangat menyala-nyala di mataku. Wajah tampan itu tidak membuatku
melupakan kejadian saat aku kelas 7.
Karena
waktu aku mempercepat langkah ketika melewati lapangan yang ramai dengan
cowok-cowok yang main basket.
Ketika
aku mempercepat langkah tak kusadari ada bola basket yang mengarah ke wajahku,
dan mengenai wajahku, aku lantas menjatuhkan bukuku. terdengar ada beberapa
anak tertawa. Aku langsung memunguti buku secepatnya, namun kepalaku sngat
pusing, sehingga rasa berputar-putar menjalari kepalaku.
Aku melakukannya
secepat yang aku bisa, buku paket terlihat acak kadut di tanganku. Terlihat
seorang cowok berseragam tim basket berjaan ke arahku. Aku yakin bahwa orang
ituah yang membuat wajahku menerima tamparan dari bola basket. Aku berfikir
bahwa cowok itu akan meminta maaf, setidaknya meminta maaf. Dan ternyata,
"kena ya?" ia tersenyum aneh. Ketika melihat cairan merah keluar dari
hidungku, tawanya tidak dapat ia tahan, dan ia menunjuk hidungku sambil berkata
dengan kerasnya "yah gitu aja mimisan?!" dan ia kembali dengan tim
basketnya, tanpa meminta maaf dariku. Meberapa anak tertawa kecil melihat
betapa memalukannya diriku ini.
Yaaa, penggalannya segitu dulu aja, mau tahu lebih lanjut? Cek di SINI
No comments
Post a Comment
If this post inspiring you, don't forget to tell me o k?