Sunday, October 5, 2014

Hai Angin

Hai Angin.
by:Muti

Hai angin
Lama kita tak bersapa
Ngomong-ngomong berapa luka yang telah kau buat?

Hai angin
apakah kau selalu membawa hujan?
Tahukah engkau
badai yang telah kau perbuat sudah cukup menghancurkanku
Cukuplah badai ini menjadi yang terakhir
Jagalah dia
dan jangan biarkan hujan mengusiknya

Hai angin
kau pernah menerbangkan anganku
untuk empat hari yang singkat itu
dan menjatuhkanku ke lautan lepas
dan kini aku berakhir dengan sakit
masuk angin
ntar, aku kentut dulu.

 Kudedikasikan perjalanan ini untuk hatiku,
dan untuk angin yang telah meninggalkan batu karangnya.

Desir pantai mengusik kesendirianku
Angin menderu menerbangkan seluruh harapanku
Gemerisik pepohonan mengiringi lagkahku menyusuri tepian pantai
Karapyak Beach, koleksimuti

Kemarin
Angin telah menerbangkan segalanya
Jauh menuju angkasa
Memberikanku sepercik kebahagiaan
Bahwa ada sesuatu yang memandangku dalam diam

Hening
Tiada angin yang berhembus
Malam itu
Hanya terdengar gemuruh ombak yang menyakiti batu karang
Dan tampaknya harapan itu takkan pernah kembali

Tak pernah terkira
Angin dapat menghancurkan batu karang secepat ini
Padahal ombak sudah cukup menyakitkan
Angin laut berhembus ke bibir pantai
Menorehkan berjuta luka
Lagi

Kau
Angin yang kurindukan
Angin yang membawaku pergi ke angkasa
dan menjatuhkanku ke lautan lepas
Kau
yang datang tiba-tiba
pergi dengan tergesa
dan tak sungkan meninggalkan luka.

Tak kusangka batu karang bisa dihancurkan oleh angin biru.

1 comment

If this post inspiring you, don't forget to tell me o k?

© mutiaraini
Maira Gall