Monday, March 5, 2012

Pencuri Masuk Kandang

Hari ini adalah hari yang sesuatu banget bagi aku..

Hari ini aku mau masuk ke rumah, aku cek tas, "waduh, kuncinya mana??" kubongkar tasku.. depan, kanan, kiri, dalam, sudah kuperiksa. dan aduh.. kunci ketinggalan.. >.< akupun segera menelfon bapakku untuk memberitahukan kalau aku lupa bawa kunci.
Bapak: "gimana atuh mut? Telfon ibu sana!"
Muti: "gak diangkaat.."
Bapak: "Telfon tante.."
Muti: "ya udah.. mikum"

Akupun menelfon tanteku.lagi tidak diangkat, menelfon ibuku, lagi-lagi ngga diangkat. "sibuk kali yak, ngurusin malik dkk.." Bapakku menelpon lagi.

Bapak: "diangkat?"
Muti:  "Nggaa.. Gimana atuh?"
Bapak: "kamu masuk aja lewat solokan belakang rumah tea lewat lorong deket satpam tea.."
Muti: "gamau ah takut"
Bapak: "ai jendela kamu dikunci ga?"
Muti: "kayaknya iya.."
Bapak: "sok lah cobain ajah, kan kamu badannya kecil ini.."
Muti: pasrah..

Akupun meninggalkan tasku di teras bersama buku novelku dan combro. dan berharap tak ada orang yang mengganggunya di teras. Aku berjalan ke pos satpam "bilang janga ya sama satpam?" aku sejenak berpikir "ngga usah deh.." sambil celingak-celinguk berharap ngga ada yang liat dan mencurigaiku. akupun masuk ke lorong sempit itu.. "uh.. selokan.. hii.. nasi basi.." aku berjalan terus hingga terlihat belakang rumah tetangga sebelahku. aku segera menunduk. ah.. sampai juga di belakang rumah. aku melihat ke jendela kamar. "yes, ngga dikunci.. alhamdulillahh" aku mencari akal untuk turun ke halaman belakang. "loncat jangan? aduk aku benci melompat dari ketinggian!" aku menggerutu sendiri. perlahan tapi pasti aku turun dan menapaki lapisan tembok penghalang dan, "jangan turun di arena beling.." memang di belakang rumahku ada tumpukan piring, gelas kaca yang sudah pecah. aku bergerak menjauhi tempat itu dan, hup.. aku berada di halaman belakang. tanpa pikir panjang aku membuka jendela kamarku dan mencoba untuk memasukinya.. "argh ribet!" aku membuka rok seragamku dan menaruh kacamataku. "semoga ngga jatoh amin!" aku memandang ngeri. di dalam kamarku, di depan jendela ada gentong. kalau aku jatoh.. uh.. mantep.." akupun bergeser. dengan lepar jendela hanya 20 cm, dan panjang 60 cm -an  aku masuk melewati celah itu untuk masuk kedalam rumah. "bapak masih di sekolah, si ibu di daycare.. aiih.." dan eh.. eh.. Hup.. aku berada dalam kamarku. aku berlari ke ruang tamu dan mencari kunci. membuka pintu depan dan mengamankan tas dan buku ku. "alhamdulillah.." aku mengucap syukur. hari ini aku kayak pencuri mencoba memasuki rumahnya sendiri..  keren yah.. kalau kalian liat aku pasti udah ketawa-ketawa..

akibat dari percobaan menjadi pencuri masuk rumah. membuat bagian atas pahaku cenat-cenut (kaya hati aja deh cenat-cenut.. awww...)terkena kunci jendela.. argh.. udahmah perut lagi melilit.. widih.. kebayang kan rasanya.. aww... >.< kisahku hari ini cool abis..

moral, kalau kau berani mencoba, kau pasti bisaa.. hahaha.. Muti Teguh.. Silver Ways..

thank you, My Father, yang sudah memberiku jalan untuk melakukan semua ini..
thank you, My Mother, yang ngga angkat-angkat telefon, jadi aku meakukan semua ini..
thank you, Muti, telah menjadi solmet terbaikku..
thank you, Oza and Baban, karena sudah nganterin aku tepat waktu..
thank you, kakak.. telah memberikan waktu untukku untuk menulis post ini..

ahaha thank you all.. muach muach.. I Love This Day..

1 comment

If this post inspiring you, don't forget to tell me o k?

© mutiaraini
Maira Gall