Sunday, December 11, 2011

Puitis.com

Apa yang kamu rasakan.. apakah ada dalam kalimat-kaliman puitis ini? Cekidot
Jika sepasang mantan kekasih tetap berteman, mereka entah masih saling mencintai atau tidak pernah saling mencintai. Ada banyak alasan mengapa kita tertarik kepada orang lain; bagaimanapun, pikiran manusia kadang-kadang memasukkan berbagai macam perasaan ke dalam kelompok romantis karena itulah yang masuk akal bagi mereka saat itu. Sesungguhnya, orang-orang yang membuat kita paling tertarik tidak selalu dihadirkan untuk memberikan cinta, tetapi lebih sebagai agen perubahan hidup yang mendatangi kita untuk alasan yang belum kita pahami.

Selain membutakan kita terhadap kekurangan orang lain, cinta juga memperbesar kekurangan yang kita lihat dalam diri kita. Namun jika ini benar, maka sebaliknya juga benar. Kita bisa memperolehkenyamanan dari fakta bahwa kesalahan kita tidak akan terlihat oleh mereka yangmencintai kita. Keberhasilan atau kegagalan hubungan apapun tidak hanya tergantung pada perasaan kita satu sama lain, tetapi pada bagaimana kita membuat masing-masing merasa tentang diri kita.

Bukan tanpa alasan jika kita menamainya jatuh cinta. Seperti adegan terpeleset kulit pisang dalam film bisu, cinta bisa membuatmu terpeleset dan jatuh terlentang di saat yang tidak terduga. Kau bisa langsung melompat bangkit dan melupakannya, atau lumpuh karenanya. Apapun itu, kau akan membawa belas lukamu selamanya. Entah bekas luka mungil atau cedera permanen, hanya masa depan yang tahu.

Kalau kau pikir kau mengetahui isi kepala orang lain, pikirkan lagi. Kita membayangkan bahwa cinta memberikan kekuatan untuk saling membaca pikiran, ketika yang kita lakukan sesungguhnya membaca pikiran kita sendiri. Cara terbaik untuk mengetahui apa yang sesungguhnya dipikirkan orang lain adalah juga yang paling berisiko: kau harus bertanya kepada mereka.

kutipan dari buku ghostgirl-Lovesick karya Tonya Harley, penerbit Atria.
@Ak_emmoh (admien)

No comments

Post a Comment

If this post inspiring you, don't forget to tell me o k?

© mutiaraini
Maira Gall