diksiku hilang
kucari di sela-sela dentingan jam
kutemukan engkau
kucari di porsi makan siangku
kutemukan engkau
kucari di dalam rindu
kenapa hanya engkau yang kutemukan?
debar ini terus membuncah
setiap kali mencari diksi yang tepat
mungkin ini (terlalu) murahan
nampaknya aku jatuh cinta padamu
haha
diksiku benar lenyap
mampuslah aku.
Sunday, October 7, 2018
sajak instagram
kata orang, waktu itu hanya sekejap mata
mengenal untuk melupakan
menunggu untuk meninggalkan
jika benar itu adanya
bila esok atau suatu hari nanti
bayangan kita kembali beririsan
akankah kita tetap sama
—
mutiarasyaa, 28 April 2018jutaan hipotesis berpendar
mencari jawaban tak pasti tentang keberadaan bulan
entah bersembunyi dalam kabut
atau hilang terhapus
—
mutiarasyaa, 25 April 2018kita adalah asing yang selama ini hidup bahagia di pulau masing-masing
berangan sendiri dalam keterasingan
saling menjauh dari hiruk-pikuk yang bising
meski bumi berputar seperti gasing
takkan ada kata saling
antara keterasingan kita
—
mutiarasyaa, 28 April 2018saya bukan orang yang mempertaruhkan diri untuk menyapamu
lewat teriakan yang menyeru namamu
lewat pesan singkat mengingatkan untuk tak terjaga
ataupun
lewat akun draft yang menganonimkan pengirimnya
biar kusapa engkau dalam diam
lewat tulisan yang menganonimkan penerimanya
syukur jika engkau tahu
syukur jika kau tak peduli
karena aku masih ragu
apakah engkau yang dapat memberi nama
atas perasaan ini?
—
mutiarasyaa, 23 Juli 2018engkau adalah asing
yang tak bisa kuketahui asal muasalnya
yang tak bisa kulacak sebagaimana mestinya
kamu adalah yang tersembunyi dalam hiruk pikuknya kesibukan
tenggelam dalam jutaan suara tetikus
kamu adalah bulan yang terjaga dalam larutnya malam
kamu adalalah yang hanya bisa kupandangi dari layar gawai
kamu adalah yang kukenal
hanya sebatas nama
—
mutiarasyaa, 23 Juli 2018hai selamat pagi
seminggu ini terasa sangat dingin sejak emoji terakhir yang nampaknya
menutup perkenalan kita
tak ada lagi tawa yang biasanya mengembang di pagi hari
atau telepon sigkat dengan dalih ketidaksengajaan
nampaknya kesibukan telah menyeret arah tujuan kita ke dua kutub berbeda
apapun rutinitasmu kini
bagaimanapun kabarmu hari ini
bertahanlah atas apa yang kau pilih
karena semesta akan mengizinkan
jikalau takdir berkata kita akan
beririsan lagi
—
mutiarasyaa, 8 September 2018kubiarkan wujudmu menguap dalam teriknya keramaian ibukota
kusadari inilah saatnya
mwmutar arah
setelah perjalanan yang etih mengenali hatimu
yang nampaknya tak membuahkan titik temu
hingga rintik hujan turun di genggamanku
menumpahkan kembali imajimu
menenggelamkan segala usaha
melarikan diri dari sosok yang menghantui
—
mutiarasyaa, 24 September 2018Saturday, October 6, 2018
dont's
jangan beri saya teka-teki
saya sudah lelah menebak-nebak
jangan beri saya harapan
saya sudah lelah berandai-andai
jangan beri saya cinta
saya sudah lelah menjaga hati yang kelak menjadi milik orang lain
Saturday, October 6, 2018
batas
setiap batas yang masing-masing kita bentangkan
menyisakan ruang sempit yang cukup hangat
tuk saling membagi kisah dan tawa,
tapi bukan untuk membagi rasa
dan aku berharap
tak ada satupun yang melangkah melewati batas-batas ini
karena aku tak sanggup
kelak melihat hati yang hancur untuk kesekian kalinya.
biarlah sekat ini mencipta nyata
karena aku sudah cukup bahagia
dengan ruang yang saat ini kita miliki
Wednesday, September 26, 2018
rehat
kucukupkan hari dengan melihat ‘selamat malam’ darimu
biarkan malam ini berlalu
dalam impresi tentang kita
hari ini
sejak mentari di ubun-ubun
hingga pulang ke peraduan
biarkan malam ini berlalu
dalam impresi tentang kita
hari ini
sejak mentari di ubun-ubun
hingga pulang ke peraduan
istirahatkan jiwamu
dalam pelukan kasihku
yheee
dalam pelukan kasihku
yheee
Subscribe to:
Posts (Atom)